Jumat, 05 Oktober 2012

Arsitektur Komputer & Kognitif Manusia (Tugas 2)


Arsitektur Komputer & Kognitif Manusia

Komputer zaman modern sekarang ini perkembangannya semakin cepat dan semakin mudah digunakan oleh banyak kalangan. Setelah melewati sederetan perjalanan panjang, komputer dimasa sekarang ini lebih maju ketimbang dengan zaman dulu. Setelah tabung hampa, dan ditemukannya IC, perkembangan komputer begitu pesat. Salah satu contoh nyata bahwa perkembangan komputer begitu cepat adalah saat dimana sebuah perusahaan terkemuka yaitu Intel Corporation memperkenalkan sebuah prosesor intel dari pentium1 yang kemudian disusul dengan pentium 2, pentium 3, dan pentium 4. Dengan dikeluarkannya prosesor tersebut dapat membuktikan bahwa memang dari waktu ke waktu perkembangan komputer sangatlah besar. Dibalik perkembangan komputer yang semakin pesat,arsitektur komputer banyak memberikan andil yang cukup besar.  Jadi apa sih arsitektur komputer itu???, nah tapi sebelumnya saya akan jelaskan terlebih dahulu apa arti dari arsitektur komputer dan kemudian selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai kognitif manusia yang akan di hubungkan dengan arsitektur komputer… so mariii baca yuuukkk….:D

1.     Arsitektur Komputer

a. Definisi arsitektur komputer
Dalam bidang tehnik komputer, Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi funsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain(1)
Arsitektur komputer dapat juga didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni  mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya(2).
Arsitektur komputer adalah sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponen-komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya sama atau hampir semuanya komputer digital, namun terdapat variasi dalam konstruksinya yang merefleksikan cara penggunaan komputer yang berbeda (3).
b.     Bagian-bagian komputer
Komputer memiliki susunan beberapa perangkat sebagai penggeraknya dan sering dikatakan sebagai suatu skema komputer. Skema ini dibentuk sejak awal permulaan komputer. Unit-unit perangkat yang menyusun antara lain seperti di bawah ini(4) :
1.     Perangkat keras (hardware)
Perangkat ini dapat berbentuk kotak yang terhubung melalui sebuah kabel elektonika. Perangkat ini dapat berbentuk mesin pemutar disket, mesin pemutar hard disk, motherboard yang disimpan dalam CPU.
2.     CPU (central processing unit/ unit pengolahan pusat)
Perangkat ini mengendalikan semua unit sistem yang ada di komputer, baik itu monitor, perangkat keras, ataupun perangkat lunaknya. Di dalam CPU terdapat pula penyimpanan utama/ penyimpanan primer (main memory/ primary storage), penyimpanan kedua (secondary storage), unit pengendali (control unit dan unit logika dan aritmatika atau ilmu penghitungan/arithmetic and logic unit (ALU)
3.     Perangkat Lunak (Software)
Jenis perangkat ini berfungsi untuk menjalankan semua perangkata yang ada, baik itu perangkat keras, maupun di CPU. Perangkat lunak ini berbentuk seperti program Windows, linux, unix, Microsoft, autocad, dan sebagainya.
4.     Slot pada komputer
·      ISA/PCI, slot untuk masukan kartu tambahan non-grafis
·      AGP/PCIe, slot untuk masukan kartu tambahan grafis
·      IDE/SCSI/SATA, slot untuk hard drive/ODD
·   USB, slot untuk masukan media plug-and-play (colok dan mainkan, artinya perangkat yang dapat dihubungkan ke komputer dan langsung dapat digunakan)

c.     Tingkatan dasar Arsitektur Komputer
Ada sejumlah tingkatan dalm konstruksi dan organisasi sistem komputer. Perbedaan paling sederhana diantara tingkatan tersebut adalah perbedaan anatara hardware dan software(5).
1.     Tingkatan dasar arsitektur komputer
Pada tingkatan ini hardware sebagai tingkatan komputer yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini “layer” software ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware, menggunakannya dan mengontrolnya. Hardware ini mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software.
Tingkatan Dasar  Arsitektur Komputer
SOFTWARE LEVEL
HARDWARE LEVEL 
2.     Multilayerd Machine
Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian dikembangkan dengan memandang sistem komputer keseluruhan sebagai “multilayerd machine” yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware.
Berikut tingkatan layer tersebut :
a.     Physical Device Layer
Merupakan komponen elektrik dan elektronik yang sangat penting.
b.     Digital Logic Layer
Elemen pada tingkatan ini dapat menyimpan, memanipulasi, dan mentransmisi data dalam bentuk representasi biner sederhana.
c.     Microprogrammed Layer
Menginterpretasikan instruksi bahasa mesin dari layer mesin dan secara langsung menyebabkan elemen logika digital menjalankan operasi yang dikehendaki. Maka sebenarnya ia adalah prosesor inner yang sangat mendasar dan dikendalikan oleh instruksi program control primitifnya sendiri yang disangga dalam ROM innernya sendiri. Instruksi program ini disebut mikrokode dan program kontrolnya disebut mikroprogram.
d.     Machine Layer
Adalah tingkatan yang paling bawah dimana program dapat dituliskan dan memang hanya instruksi bahasa mesin yang dapat diinterprestasikan secara langsung oleh hardware.
e.     Operating system Layer
Mengontrol cara yang dilakukan oleh semua software dalam menggunakan hardware yang mendasari (underlying) dan juga menyembunyikan komplekstitas hardware dari software lain dengan cara memberikan fasilitasnya sendiri yang memungkinkan software menggunakan hardware tersebut secara lebih mudah.
f.      Higher Order Software Layer.
Mencakup semua program dalam bahasa selain bahasa mesin yang memerlukan penerjemahan ke dalam kode mesin sebelum mereka dapat dijalankan. Ketika diterjemahkan program seperti itu akan mengandalkan pada fasilitas sistem operasi yang mendasari maupun instruksi-instruksi mesin mereka sendiri.
g.     Applications Layer.
Adalah bahasa komputer seperti yang dilihat oleh end-user.

  2.     Kognisi manusia

a.     Pengertian Kognisi
Kognisi adalah istilah ilmiah untuk “proses pikiran” yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu. Kognisi atau proses kognitif bisa alami atau buatan, sadar atau tidak sadar. Proses ini dianalisis dari prespektif yang berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang lingustik, anestesi, neurologi, psikologi, filsafat, antropologi, systemic, ilmu komputer dan keyakinan(6)

Definisi kognisi adalah suatu kegiatan pikiran, saat seorang sadar akan objek suatu pemikiran atau presepsi. Kognisi mencakup semua aspek pikiran dan memori.(7)

Kognisi adalah kegiatan-kegiatan mental yang dibutuhkan dalam memperoleh, menyimpan, mendapat kembali, dan menggunakan pengetahuan. Kognisi meliputi proses-proses mental, seperti mempresepsikan, belajar, mengingat, menggunakan bahasa, dan berpikir(8).

Kognisi adalah keyakinan evaluative yang dipegang oleh seseorang. Keyakinan evaluative dalam bentuk kesan seseorang suka atau tidak suka pada suatu objek atau orang(9).

b.     Pengertian manusia
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan(10).

Manusia menurut Paula J.C & Janet W.K adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan(11).

Manusia adalah mahluk social yang memiliki tujuan dalam hidupnya, kemudian dengan semakin kompleksnya keinginan dan tujuannya, manusia berpiki mengenai konsep untuk mengubah gagasan-gagasan mereka(12).

Dari pengertian diatas mengenai manusia dan kognisi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kognisi manusia adalah merupakan proses-proses mental yang meliputi bagaimana manusia berpikir, mengingat, menggunakan bahasa, belajar, mempresepsikan sesuatu serta memecahkan masalah yang dialami baik secra saar maupun tak sadar(13).

c.     Asumsi teori kognisi (114)
Menurut Howard (dalam Basuki, 2005) teori kognisi yang dapat juga disebut sebagai teori pemrosesan informasi memiliki tiga asumsi sebagai berikut :
1)   Antara stimulus dan respon terdapat rangkaian tahapan pemrosesan yang tiap tahapannya memerlukan jumlah waktu yang pasti.
2)   Jika stimulus diproses melalui tahapan tersebut maka bentuk dan isi stimulus diasumsikan telah melalui sejumlah tahapan perubahan atau transformasi.
3)   Asumsi yang menyatakan bahwa setiap tahapan dari sistem pemrosesan memiliki kapasitas terbatas, artinya adanya batasan dalam jumlah pemrosesan yang dilakukan secara berkesinambungan.

d. Fungsi-fungsi Kognisi (15)
1)  Atensi dan kesadaran
Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.
2)  Persepsi
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.
3  Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
4) Bahasa
Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik
5) Pemecahan masalah dan kreativitas
Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.

3.     Hubungan antara Arsitektur komputer dengan Kognisi manusia

Setelah pembahasan yang panjang mengenai arti dari arsitektur komputer kemudian pengertian dari kognisi manusia sekarang saya akan menjelaskan apa hubungan antara arsitektur komputer dan kognisi manusia, mungkin akan terbesit sebuah pertayaan di pikiran kita sebenarnya apa hubungannya jelas-jelas pembahasan antara kedua hal ini berbeda yang satu membicarakan tentang arsitektur yang satu membicarakan tentang kognisi manusia, namun pertanyaan mengenai hubungan antara arsitektur komputer dan kognisi manusia ada jawabannya ternyata memang ada hubungannya kenapa? Karena manusia memiliki otak yang berfungsi untuk berpikir, mengingat, menyimpan, serta memecahkan masalah yang semua itu disebut kognisi jika di kaitkan dengan arsitektur komputer maka jelaslah sudah bahwa rancangan dari komputer, sistem operasi dan bagaimana komputer bisa digunakan dan bermanfaat bagi orang banyak itu adalah manusia, jika tidak ada manusia yang menggunakan kognisinya untuk berpikir dan merancang komputer maka mungkin tidak akan ada komputer atau malah komputer tersebut tidak dapat berjalan karena komputer bisa beroperasi jika manusialah yang mengoperasikannya dan menjalankan program-program yang ada di dalam komputer. Dari penjelasan ini jelas sudahkan bahwa semua yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari manusia karena manusia adalah mahluk ciptaan allah yang paling sempurna..:D semoga blog ini bermanfaat yah…

Referensi :
3.  Paula J.C& Janet W.K (2009) Proses Keperawatan Aplikasi Model Konseptual,Jakarta : Kedokteran EGC http://books.google.co.id
8.  John M & Robert K (2006)  Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jogyakarta : Gelora Aksara Pratama. http://books.google.co.id
9.     Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
10.  Basuki, A.M.H. (2005). Kreativitas, keberbakatan intelektual dan faktor-faktor pendukung dalam pengembangannya. Jakarta : Universitas Gunadarma.
12.  George D & Wita J (2007) Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf Jakarta : Kedokteran EGC http://books.google.co.id


1 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal mengenai kognitif, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/4275/1/DESIGN5.pdf
    semoga bermanfaat yaa :)

    Balas

    BalasHapus