MENEMBUS
BATAS SISTEM DENGAN
EKSPLOITASI PSIKOLOGI
USER
Muhamad
Iqbal
Rangkuman
Jurnal 1
Tingkat
kejahatan dunia maya tumbuh berbanding lurus dengan perkembangan di bidang
informasi. Dalam kehidupan sehari-hari yang menuntut user untuk melakukan
pekerjaan tepat waktu serta pemanfaatan
infrastruktur informasi. Keamanan pada suatu sistem tidak akan menjamin
sepenuhnya user berada pada posisi yang aman, karena terdapat celah keamanan
yang sangat besar yang tanpa disadari bahwa celah keamanan yang bisa di
eksploitasi terdapat pada user itu sendiri. Dalam pengamanan data, salah satu
teknik yang sangat popular adalah social
engineering.
Social
engineering adalah suatu teknik yang digunakan untuk meyakinkan user agar
mendapatkan informasi penting darinya, secara garis besar teknik ini dapat
diartikan sebagai salah satu teknik menipu. Untuk dapat melakukan teknik ini
dengan baik, seorang penyerang melakukan phising terhadap user/korban, phising
atau memancing adalah suatu teknik untuk
melakukan suatu penjebakan. Phising memanfaatkan media email, website palsu,
spyware dan media lainnya. Beberapa hal yang menyebabkan phising ini terus
terjadi diantaranya:1). Ketidaktahuan atau kurang pengetahuan user, 2).
Tampilan palsu yang menyesatkan, 3). Kurangnya perhatian pada indikator
keamanan. Pada sisi lain, hal yang perlu dipahami secara umum menyangkut system
keamanan teknologi informasi adalah tiga aspek penting yang dikenal dengan
segitiga CIA, yaitu confidentiality
(kerahasiaan), integrity (keutuhan), dan availability (ketersediaan).
Confidentiality adalah aspek keamanan yang menyangkut hak akses terhadap user,
integrity adalah harus percaya bahwa informasi yang utuh tidak dimodifikasi
selama terjadi proses transaksi informasi dan availability adalah ketersediaan
informasi untuk dapat diakses user dalam jangka waktu tertentu.
Dalam
penelitian ini, didapatkan hasil bahwa kecenderungan user dalam menggunakan
media social sangat besar, user cenderung menggunakan Yahoo! Messenger,
Facebook chating, IRC dan beberapa media online lainnya untuk berkomunikasi.
Media social ini adalah salah satu media yang menjembatani user untuk dapat
melakukan hubungan timbal balik dalam berkomunikasi namun,
user tidak begitu mengenal lawan
bicara mereka hal itu didapatkan hasil 69.93% koresponden tidak mengenal dan
ragu-ragu terhadap lawan bicara mereka di media social.
Jika
demikian, eksploitasi terhadap user dapat dilakukan dengan berbagai metode
pendekatan-pendekatan. Facebook dalam
hal ini sebagai media social yang berbasiskan konten web 2.0 yang mana seluruh
isi dari web ini ditulis dan diisi sepenuhnya oleh user. Jika kita kaji dari
segita Confidentiality, Integrity, and Availability (CIA), Facebook harus dapat
menjaga kerahasiaan data-data user misalkan dengan menyediakan fasilitas
pengaturan privacy sehingga user dapat mengkontrol informasi apa yang dapat
dibagikan kepada publik, kedua mengenai keutuhan, keutuhan data juga sangat diperlukan agar
data tersebut dapat sampai dengan benar, dan terakhir adalah kesediaan, artinya
website media social Facebook dapat diakses oleh seluruh pengguna, jika terjadi
gangguan pada salah satu server, maka dapat digantikan oleh server yang
lain.
Scarcity
(kelangkaan) yang merupakan salah satu sifat
dasar manusia dalam kasus ini adalah rasa cemas dan ketakutan akan data
yang hilang. Setelah mengalami rasa takut ini, maka dengan teknik pelaku social enginerring akan membawa korban
kedalam alam bawah sadar dengan memberikan solusi yang sebenarnya adalah
jebakan untuk user itu sendiri.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS DAN
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN
Oleh: Ali Muhtadi *)
Rangkuman
Jurnal 2
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling
elementer yaitu: (i) afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan,
akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan
kompetensi estetis; (ii) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya
intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan (iii) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan
mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis
dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian upaya untuk menciptakan sumber
daya manusia indonesia yang berkualitas, unggul, dan kompetitif masih berada
dipersimpangan jalan, belum berjalan efektif sesuai yang diharapkan.
Untuk mengatasi permasalahan rendahnya
kualitas dan efektifitas pendidikan di negara kita, salah satu
alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Kenapa dipilih
teknologi informasi sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan kualitas
pendidikan? Hal ini didasarkan pada fakta yang terjadi di negara-negara maju bahwa
pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggraraan pendidikan terbukti
mampu menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Berikut merupakan
sampel negara yang telah berhasil memanfaatan teknologi informasi dalam bidang
pendidikan : SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model pendidikan yang
banyak memanfaatkan teknologi komputer. Sekolah ini memiliki 300 komputer untuk
1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang terendah di
Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%
Fakta di atas menunjukkan bahwa
informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai
media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi
proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya
perubahan mendasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi, dan
aktifitas siswa dari pasif menuju lebih aktif dan mandiri dalam mengakses
pengetahuan yang mutakhir.
Teknologi informasi didefinisikan
sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan
tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Definisi ini memperlihatkan bahwa
dalam teknologi informasi pada dasarnya terdapat dua komponen utama
yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer yaitu
teknologi yang berhubungan dengan komputer termasuk peralatan-peralatan yang
berhubungan dengan komputer. Sedang teknologi komunikasi yaitu teknologi yang
berhubungan perangkat komunikasi jarak jauh, seperti telephon, feximil, dan
televisi.
Perkembangan teknologi informasi
(TI) yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan
informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat digali untuk kepentingan
pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi dibatasi ruang dan
waktu. Keberadaan teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti
tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program
pembelajaran baik secara searah maupun secara interaktif.
Pemanfaatan teknologi informasi ini penting mengingat kondisi geografis
Indonesia secara umum berada pada daerah pegunungan yang terpencar ke dalam
banyak pulau-pulau. Dengan adanya teknologi informasi memungkinkan diselenggarakannya
pendidikan jarak jauh, sehingga memungkinkan terjadinya pemerataan pendidikan
di seluruh wilayah bumi Indonesia, baik yang sudah dapat dijangkau transportasi
darat maupun yang belum dapat dijangkau dengan transportasi darat.
Dari paparan di atas dapat diambil
kesimpulan antara lain:
1. Upaya peningkatan
akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat
yang harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia
yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Pemanfaatan teknologi
informasi dalam pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam upaya
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan
peningkatan efektifitas pendidikan.
3. Untuk pengembangan
teknologi informasi di lembaga pendidikan, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan, antara lain yaitu:
(1) merancang dan
membuat aplikasi database;
(2) merancang dan
membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang
terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool;
(3) mengoptimalkan pemanfaatan
TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu
pendidikan; dan mengimplementasikan sistem secara bertahap.
(4) Pemanfaatan
teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses
pendidikan antara lain meliputi; managemen sistem informasi (SIM),e-learning,
media pembelajaran, dan pendidikan life skill.
Menggunakan
Metode Backpropagation
Tito
Juliasmi
Rangkuman Jurnal 3
Manusia memiliki karakter yang sangat
bervariasi dan unik satu sama lainnya. Ilmu Psikologi banyak membahas mengenai
pengenalan karakter, salah satunya melalui bentuk bagian wajah. Dalam
penelitian ini input data berupa citra bagian wajah yang akan dikenali
karakternya. Citra bagian wajah yang
akan diujikan pada aplikasi pengenalan karakter manusia berdasarkan bagian
wajah ini melewati tahapan proses pengujian menggunakan metode Backpropagation
Jaringan Saraf Tiruan. Bagian wajah yang akan di kenali adalah mata, alis,
hidung dan bibir sebagai data input yang digunakan pada saat proses pengenalan
karakter. Citra bagian wajah yang diinputkan pada aplikasi dimatchingkan dengan
database sampel yang tersedia. Dari hasil pelatihan data sampel dan pengenalan
citra input bagian wajah akan ditampilkan keterangan karakter berdasarkan data
input yang sesuai dengan data sampel. Jika citra bagian wajah yang dinputkan
tidak dikenali pada saat pengujian, maka akan dilakukan penyimpanan sampel
terhadap citra tersebut untuk dijadikan tambahan database
sampel bagian wajah.
Setiap manusia memiliki bentuk bagian
wajah yang berbeda satu dengan lainnya. Ada banyak karakter manusia yang dapat
dikenali dari bentuk bagian wajah tersebut. Salah satu ilmu yang sering dikaji
oleh para ilmuwan terutama di bidang kedokteran dan psikologi yaitu ilmu
Fisiognomi, berasal dari kata Inggris Physiognomy. Fisiognomi adalah seni
membaca wajah dengan mengamati bentuk mata, hidung, alis, bibir dan lainya.
Ilmu ini memungkin kita untuk membaca bagian wajah yang dapat menyampaikan
defenisi karakter dari manusia.
Belakangan ini semakin tingginya tingkat
populasi manusia, juga berdampak pada
tingginya tingkat kebutuhan psikologi manusia dalam membaca karakter
orang-orang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Terbatasnya jumlah psikolog
di bandingkan populasi manusia, tidak memungkinkan psikolog dapat membaca
karakter setiap manusia. Seiring berkembangnya zaman teknologi komputasi juga
semakin berkembang pesat yang memungkinkan kita untuk dapat memanfaatkan sebuah
perhitungan jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan dapat di manfaatkan
pada aplikasi pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah, sebagai
solusi pengganti psikolog dalam membaca karakter manusia. Penulis melakukan
penelitian ini dengan memanfaatkan Neural Network atau dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan Jaringan Saraf Tiruan (JST). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode Backpropagation, pemilihan metode Backpropagation didasarkan
karena metode tersebut menggunakan multilayer dan memiliki kemampuan lebih.
Multilayer dapat memecahkan masalah lebih rumit daripada jaringan single layer,
dan untuk Untuk klasifikasi masalah yang lebih sulit, jaringan multilayer
seperti yang dilatih oleh
Backpropagation mungkin lebih baik.
Setelah menyelesaikan aplikasi
pengenalan karakter manusia melalui bentuk bagian wajah meggunakan
backpropagation ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Aplikasi
ini dapat melakukan pengenalan terhadap karakter manusia melalui bentuk bagian wajah
dari pas photo digital yang dijadikan sebagai input dengan menggunakan metode backpropagation. Metode backpropagation dapat mengklasifikasikan pola dengan baik untuk aplikasipengenalan
karakter manusia melalui bentuk bagian wajah menggunakan metode backpropagation ini. Output
dari aplikasi ini adalah keterangan karakter dari bagian wajah yang menjadi
input. Untuk
memperoleh hasil pengenalan dengan presentase kemiripan yang tinggi dan benar-benar
sesuai dengan karakter sampel, maka dibutuhkan epoch dan hidden layer yang
lebihtinggi meskipun membutuhkan waktu proses perhitungan yang lebih lama.
SISTEM
PAKAR DALAM BIDANG PSIKOLOGI
Dina
Andayati
Rangkuman Jurnal 4
Teknologi Informasi
adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi yang dapat membantu manusia dalam
membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan serta menyebarkan Informasi. Teknologi
Informasi menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data,
suara dan video. Pada perkembangannya
teknologi informasi adalah bidang pengelolaan teknolgi dan mencakup berbagai
bidang termasuk tetapi tidak terbatas
pada proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras
komputer, bahasa pemrograman dan data konstruksi.Aplikasi teknologi informasi
berkembang luas tidak hanya pada bidang sains, teknologi tapi juga bidang
sosial.
Pada kesempatan ini
penulis ingin mengangkat topik
permasalahan pada bidang teknik informatika yang diaplikasikan pada
bidang psikologi. Hal tersebut dilandasi pada persoalan yang akhir-akhir ini sering
terjadi munculnya kesalah fahaman antar pribadi seseorang yang berakibat pertengkaran,
pertikaiaan bahkan pembunuhan. Perkelahian antar siswa yang sering disebut
dengan tawuran, antar penduduk yang saling ingin menguasai, antara anak dan
orang tua dalam menentukan studi untuk masa depannya.
Aplikasi psikologi yang
berkaitan dengan teknologi informasi akan dibahas tentang tes psikologi online, yang indikatornya
menggunakan Myers-Briggs Type Indicator
(MBTI) yang merupakan tes kepribadian
yang menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam
salah satu dari 16 tipe kepribadian. Aplikasi psikologi yang lain yaitu yang
berhubungan dengan penelusuran minat bakat siswa, siswa atau pengguna diminta memilih
beberapa pilihan, dari beberapa pilihan itu akhirnya bisa dirangkum atau
dideteksi akan minat dan bakat siswa.
Metode penelusuran
dengan metode Rothwell Miller Inventory
Blank (RMIB)merupakan instrumen tes baku/formal yang dibuat oleh
Rothwell-Miller, yang telah banyak dipakai
untuk mengukur bakat dan minat seseorang.
Tujuan sistem pakar ini dibuat yang pertama untuk mengetahui karakteristik
seseorang, dengan mengetahui karakteristik seseorang, orang akan mudah memahami
dan saling mengerti, sehingga bisa meminimalkan kesalahpahaman yang sering terjadi,
yang kedua sistem pakar dibuat untuk mengetahui minat dan bakat siswa, sehingga
antara orang tua dan anak tidak terdapat kesenjangan dalam menentukan studi.
Manfaat yang diharapkan dengan adanya sistem pakar diperoleh
Sistem pakar merupakan
sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar atau ahli
dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Tujuan utama sistem pakar
yaitu untuk memasyarakatkan atau memindahkan secara efektif pengetahuan dan
pengalaman para pakar kepada mereka yang bukan pakar. Pemecahan masalah
diberikan pada pemakai melalui dialog dengan mereka. Sistem pakar membantu
seseorang yang bukan pakar/ ahli dalam menjawab pertanyaan, menyelesaikan
masalah dan mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar.
Manfaat sitem pakar
dari aplikasi ini sendiri adalah digunakan untuk: bimbingan konseling, MBTI
sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier; pengembangan diri.
MBTI bisa memahami kelebihan (Strength) diri sekaligus kelemahan (Weakness)
yang ada pada diri sendiri, sehingga bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan
dan mencari cara memperbaiki sisi negatif yang dimiliki; memahami orang lain
dengan lebih baik, MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang
seseorang terhadap orang lain. Bisa lebih memahami dan menerima perbedaan.
Sistem Pakar dari tes
psikologi untuk kepribadian seseorang dan minat bakat, dapat menganalisa danmenarik kesimpulan, seperti halnya para pakar atau ahli. Sistim pakar yang ada
dapat membantu menganalisa kepribadian
seseorang berdasarkan tes
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)dan memprediksi pekerjaan yang cocok
sesuai minat dan bakat berdasarkan tes
Rothwell Miller Inventory Blank (RMIB).
PEMBUATAN
APLIKASI TES KEPRIBADIAN
BERBASISKAN
SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN
VISUAL
STUDIO.NET 2008
Irfan
Budiman
Rangkuman Jurnal 5
Penulisan ini membahas tentang pembuatan
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar menggunakan Visual Studio.NET
2008. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini merupakan aplikasi interaktif yang
berfungsi untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang. Aplikasi
tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam
proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan
banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing.
Pada masa sekarang ini perkembangan
teknologi dan komunikasi dari waktu ke waktu dirasakan semakin meningkat pesat,
terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi komputer yang mendorong
penggunaan dan pemanfaatan perkembangan teknologi tersebut secara luas di
berbagai bidang dan aspek kehidupan, sehingga memudahkan masyarakat pada
umumnya dan individu pada khususnya dalam menunjang kegiatan mereka
sehari-hari.Salah satu contoh dari pemanfaatan dan
penggunaan perkembangan teknologi komputer itu sendiri adalah di dalam ilmu pengetahuan, yang terdiri dari
berbagai cabang ilmu pengetahuan. Salah satunya ialah di dalam cabang ilmu
Psikologi. Dalam praktiknya selama ini di dalam ilmu psikologi sebagian besar
masih menggunakan cara - cara dan metode lama dalam proses memahami dan
mempelajari sisi psikologis suatu objek. Objek yang dimaksud disini adalah
manusia dengan segala sikap dan tingkah lakunya.
Salah satu metode lama yang masih banyak
digunakan dalam ilmu psikologi yakni dengan cara membuat lembaran-lembaran
questioner atau serangkaian pertanyaan yang akan diberikan kepada objek yang
akan dipelajari, lalu questioner - questioner tersebut diisi oleh masing-masing
objek, kemudian questioner tersebut dikumpulkan kembali dan dijumlahkan
nilainya sehingga akan didapatkan sebuah
kesimpulan dari jumlah nilai tersebut. Tentunya hal ini dirasakan kurang
efisien dan memakan waktu yang cukup lama dalam prosesnya, selain itu rasa
jenuh rentan terjadi selama proses tersebut yang kemungkinan berdampak pada
kesimpulan yang dihasilkan.
Berdasarkan alasan tersebut penulis
tertarik untuk mencoba membuat suatu aplikasi di bidang psikologi, khususnya
pada sub bidang kepribadian dimana aplikasi tersebut menggunakan pengetahuan
komputer di bidang kecerdasan buatan ( artificial intelegent technique atau ai
) khususnya cabang sistem pakar ( expert system ) yang sekiranya dapat
mengatasi hal - hal tersebut dan juga dapat digunakan sebagai penunjang dalam
bidang ilmu psikologi dan dapat digunakan bagi keperluan masyarakat dan
individu pada umumnya.
Sistem
pakar atau expert
sistem adalah sebuah
perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan
untuk domain tertentu dan menggunakan
penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Dalam melakukan pemecahan masalah, sistem
pakar melakukannya sama seperti kita
berkonsultasi dengan pakar
langsung yakni
dengan memberikan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab dengan
jujur oleh pemakai.
Dan dari jawaban
itu barulah akan dihasilkan suatu kesimpulan yang merupakan informasi atau
solusi yang ditawarkan sistem pakar kepada pemakai. Pada dasarnya
definisi di atas sama dan
secara umum dapat disimpulkan
bahwa sistem pakar merupakan program komputer yang bertindak sebagai konsultan.
Dengan adanya sistem pakar, seseorang pemakai dapat berkonsultasi dalam
memecahkan masalah layaknya berkonsultasi langsung dengan seorang pakar sesuai
dengan domain masalah
tertentu yang diinput
ke dalam sistem pakar tersebut. Pengetahuan yang digunakan dalam sistem problem domain
sebagai kebalikan dari
pengetahuan pakar khusus untuk
satu tentang tehnik pemecahan
masalah pada umumnya.
Berdasarkan pembuatan aplikasi yang
telah dilakukan, diambil kesimpulan bahwa aplikasi tes kepribadian berbasiskan
sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran
kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak
keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user
(pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Bagi masyarakat yang
ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini
sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi,
aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama
untuk sub bidang pengukuran kepribadian. Namun demikian, aplikasi tes
kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli
karena dia pakar di bidangnya.
Referensi :
1.Iqbal. M. (2012).
Menembus Batas Sistem Dengan Eksploitasi Psikologi User. Universitas Andalas.Journal
Penelitian, Vol 1 No 1
2.Muhtadi, A. (.......).
Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Meningkakan Kualitas Dan
Efektifitas Pendidikan,
Vol 3 no 1
3.Juliasmi, T. (20xx). Aplikasi
Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Backpropagation. Tehnik
Informatika. Vol 3 no XX
4.Andayati. D. (2012). Sistem Pakar Dalam Psikologi. Yogyakarta,
Vol 1 no 1
5.Budiman, R. (2008).
Pembuatan Aplikasi Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Audio.
Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar