Minggu, 28 April 2013

Terapi Behavior



TERAPI BEHAVIORAL

-          Tokoh Terapi Behavioral
Teori behavioral berasal dari  konsepsi yang dikembangkan oleh hasil-hasil penelitian psikologi eksperimental. Terutama dari Pavlov dengan Classical conditioning-nya dan B.F Skinner dengan Operant conditioningnya, yang menurutnya berguna untuk memecahkan masalah-masalah tingkah laku abnormal dari yang sederhana (hysteria, obsesional neurosis, paranoid) sampai pada yang kompleks (seperti phobia, anxiety, dan psikosa), baik untuk kasus individual maupun kelompok. Pendekatan behavioral juga merupakan suatu pendekatan terapi tingkah laku yang berkembang pesat dan sangat populer, dikarenakan memenuhi prinsip-prinsip kesederhanaan.
-          Konsep Utama
Dalam pandangannya tentang hakekat manusia, teori behavioral menganggap bahwa pada dasarnya manusia bersifat mekanistik dan hidup dalam alam yang deterministik, dengan sedikit peran aktifnya untuk memilih martabatnya. Perilaku manusia adalah hasil respon terhadap lingkungan dengan kontrol yang terbatas dan melalui interaksi ini kemudian berkembang pola – pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.
Dalam konsep behavioral, perilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi kondisi-kondisi belajar. Dengan demikian, teori konseling behavioral hakekatnya merupakan aplikasi prinsip-prinsip dan tehnik belajar secara sistematis dalam usaha menyembuhkan gangguan tingkah laku.
-          Aplikasi dalam terapi
Pendekatan behavioral yang memusatkan perhatian kepada perilaku yang tampa mengindikasikan bahwa dalam pelaksanaan konseling yang perlu diperhatikan adalah pentingnya konselor untuk mencermati permasalahan-permasalahan penyimpangan perilaku klien yang ditampilkan untuk selanjutnya merumuskan secara jelas tentang perubahan-perubahan yang dikehendaki keterampilan-keterampilan baru apa yang diharapkan dimiliki klien dan bagaimana keterampilan baru tersebut dapat dipelajari.
-          Tujuan Terapi
Tujuan utama terapi behavioral adalah menghilangkan tingkah laku yang salah dan menggantikannya dengan tingkah laku yang baru yang lebih sesuai. 

-           Proses dan Tehnik Konseling

Sesuia dengan karakteristik konseling behavioral, maka dalam proses konseling :
a.       Masalah perilaku yang akan diterapi harus diidentifikasi dalam bentuk perilaku yang teramati dan terukur untuk selanjutnya dijadikan indikator untuk menentukan tolak ukur tercapai tidaknya tujuan konseling.
b.      Prosedur dan tehnik konseling yang dipilih harus diarahkan untuk mengubah lingkungan.
c.       Metode yang digunakan harus dapat dijelaskan secara logis dan dapat dipahami oleh klien
d.      Sedapat mungkin tehnik yang digunakan dapat diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
e.       Tehnik dan prosedur yang digunakan harus mendasarkan kepada prinsip psikologi belajar secara umum serta prinsip classical sonditioning dan operant conditioning.
Sedangkan tehnik yang biasa digunakan dalam terapi behavioral adalah :
a.       Desentisisasi sistematis yaitu suatu cara yang digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperbuat secara negatif dengan menyertakan pemunculan tingkah lakuyang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan.
b.      Latihan asertif yaitu latihan mempertahankan diri akibat perlakuan orang lain yang menimbulkan kecemasan, dengan cara mempertahankan hak dan harga dirinya. Misalnya bagi mereka yang sulit untuk mengatakan tidak. Dalam pelaksanaan ini penting bagi konselor melatih keberanian anak untuk berkata atau menyatakan pikiran dan perasaan sesungguhnya
c.       Terapi aversi digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk atau menghukum perilaku yang negatif dan memperkuat perilaku positif.
d.      Penghentian pikiran tehnik ini efektif digunakan untuk klien yang sangat cemas.
e.       Caranya misalnya klien ditutup matanya sambil membayangkan dan mengatakan sesuatu yang mengganggu dirinya.Kemudian terapi menghentikan pikiran tersebut.
f.       Kontrol diri untuk meningkatkan perhatian pada anak tugas-tugas tertentu, melalui prosedur self assessment, mencatat diri sendiri, menentukan tindakan diri sendiri.
g.      Pekerjaan rumah yaitu dengan memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada klien yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan situasi tertentu.


 -     Kelebihan dan Kekurangan Terapi Behavior
Kelebihan :
1.   Dengan memfokuskan pada perilaku khusus bahwa klien dapat berubah, konselor dapat membantu klien kea rah pengertian yang lebih baik terhadap apa yang harus dilakukan sebagai bagian dari proses konseling.
2.   Dengan menitikberatkan pada tingkah laku khusus, memudahkan dalam menentukan criteria keberhasilan proses konseling
3.   Memberikan peluang pada konselor untuk dapat menggunakan berbagai teknik khusus guna menghasilkan perubahan perilaku.
Kekurangan :
1.   Kurangnya kesempatan bagi klien untuk terlibat kreatif dengan keseluruhan penemuan diri atau aktualisasi diri
2.   Kemungkinan terjadi bahwa klien mengalami “depersonalized” dalam interaksinya dengan konselor.
3.   Keseluruhan proses mungkin tidak dapat digunakan bagi klien yang memiliki permasalahan yang tidak dapat dikaitkan dengan tingkah laku yang jelas.
4.   Bagi klien yang berpotensi cukup tinggi dan sedang mencari arti dan tujuan hidup mereka, tidak dapat berharap banyak dari konseling behavioral.

DAFTAR PUSTAKA :
Hall, S. C & Lindzey, G.(1993). Psikologi Kepribadian Teori-teori Sifat dan behavioristik. Yogyakarta : Kanisius.
Jones, Richard Nelson. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar