Jumat, 15 Maret 2013

Psikoterapi menurut Pandangan Psikoanalisis


PSIKOTERAPI

Salah satu terapi yang digunakan dalam psikoterapi atau terapi psikologis adalah metode Psikoanalisis atau psikoanalisa. Metode ini tidak lepas dari tokohnya yaitu Sigmund Freud yang mengenalkan teori – teori psikoanalisa. Psikoanalisa sendiri mengedepankan pengaruh masa lalu terhadap terbentuknya perilaku seseorang dimasa yang akan datang.
  • STRUKTUR KEPRIBADIAN
          Dalam teori psikoanalitik, Sigmun freud membagi struktur kepribadian manusia menjadi 3 terdiri  dari id, ego dan superego :
  1. Id adalah komponen kepribadian yang berisi implus agresif dan libinal, dimana id bekerja dengan menganut prinsip  kesenangan "pleasure principle"
  2. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, atau berperan sebagai "eksekutif" yang memerintah, mengatur dan mengendalikan, serta mengontrol jalannya id, super ego dan dunia luar. prinsip kerja ego menganut prinsip realitas "reality principle" 
  3. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk,salah-benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.    
  • KECEMASAN
         Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan, yaitu suatu keadaan tegang atau takut yang mendalam sebagai hasil bermunculannya pengalaman-pengalaman yang terdesak. Dalam konsep Freud, kecemasan dapat dikelompokkan menajdi 3 yaitu :
  1. Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar, kecemasan ini sumbernya adalah ego
  2. Kecemasan neurotik adalah rasa takut yang bersumber pada id, yaitu takut tidak mampu mengendalikan instinknya.
  3. Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri, yaitu terhadap adanya pertentangan moral, sumber kecemasan ini adalah superego.
  • TUJUAN PSIKOANALISA
     Tujuan utama psikoanalisa adalah untuk mengurangi simptom psikopatologi dengan memunculkan pikiran dan perasaan-perasaan yang tertekan atau direpresi kedalam alam kesadarannya. Dengan kata lain membentuk kembali struktur kepribadian klien dengan menggali kembali hal-hal yang terpendam dalam alam ketidaksadarannya sehingga menjadi bagian dari ala kesadarannya
  • FUNGSI dan PERAN TERAPIS
         Memberikan kemudahan kepada klien untuk memantulkan perasaan-perasaannya yang tertekan serta menafsirkan dan menganalisanya.Agar fungsi tersebut dapat berjalan baik penting bagi terapis untuk sejak awal mendorong klien agar dapat menyatakan dirinya secara bebas, sehingga secara berangsur-angsur klien dapat menemukan faktor-faktor penentu yang tidak disadari pada masa kini. Disamping itu terapis hendak bersikap anonim (tidak dikenal) serta berupaya untuk sedikit menunjukkan perasaan dan pengalamannya.
  • PROSES dan TEHNIK PSIKOANALISA
  1. Asosiasi bebas
     Tujuan tehnik ini adalah untuk mengungkapkan pengalaman masa lalu dan menghentikan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalaman traumatik masa lampau. Penerapan tehnik asosiasi bebas ini dilakukan dengan klien berbaring di depan dan konselor duduk di kursi sejajar dengan kepala klien, sehingga klien tidak melihat konselor. Dengan demikian,klien dapat mengungkapkan atau menyalurkan materi-materi yang ada dalam ketidaksadarannya secara bebas, terbuka, tidak menutup-nutuoi tanpa harus malu, meskipun masalah tersebut menyakitkan, tidak logis, atau tidak relevan.
    2.  Interpretasi atau penafsiran
     Interpretasi atau penafsiran adalah tehnik yang digunakan oleh konselor untuk menganalisa asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan transferensi perasaan klien dengan tujuan utama untuk menemukan materi yang tidak disadari. penafsiran hendaknya bersifat hipotetik, bukan menyatakan fakta, mendekati kesadaran klien, dimuali dari sifatnya permukaan menuju ke arah yang mempunyai bobot emosional yang lebih mendalam serta terlebih dahulu menunjukkan pertahanan diri klien sebelum ke hal-hal mendasar.

    3.  Analisis mimpi
      Analisis mimpi adalah ekspresi simbolik dari kebutuhan-kebutuhannya yang terdesak. Dalam keadaan tidur kesadaran manusia menjadi lemah, dan pada saat itulah materi-materi dalam ketidaksadaran sulit dikontrol, diawasi, dan dikendalikan sehingga muncul ke permukaan . Tujuan analisis mimpi adalah untuk mencari isi yang laten atau sesuatu yang ada dibalik isi yang manifes, untuk menemukan sumber-sumber konflik terdesak. Analisis mimpi hendaknya difokuskan kepada mimpi-mimp yang sifatnya berulang-ulang, menakutkan, dan sudah pada taraf gangguan.

    4.  Anilisis resistensi
      Resistensi merupakan suatu dinamika yang tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan. Resistensi atau penolakan adalah keengganan klien untuk mengungkapka materi ketidaksadaran yang mengancam dirinya, yang berarti ada pertahanan diri terhadap kecemasan yang dialaminya, untuk itu konselor harus menganalisa dan menafsirkan yang tidak disadaru tersebut sehingga klien menyadari alasan timbulnya resistensi.
     5.  Analisis transferensi
        Transferensi atau pengalihan adalah pergeseran arah yang tidak disadari kepada konselor dari orang-orang tertentu dalam masa silam klien. Pengalihan ini terkait dengan perasaan, sikap, dan khayalan klien, baik positif maupun negatif yang tidak terselesaikan pada masa silamnya. Tehnik analisis transferensi dilakukan dengan mengusahakan agar klien mampu mengembangkan  transferensinya guna mengungkapkan kecemasan-kecemasan yang dialami pada masa kanak-kanaknya. Apabila transferensi ini tidak ditangani dengan baik, maka klien dapat menjadi bersikap menolak terhadap perlakuan terapis dan proses terapi dapat dirasakan sebagai suatu hukuman. Karena itu dalam menghadapi transferensi konselor harus mampu bersikap objektif, netral dan anonim.
  • KELEBIHAN dan KEKURANGAN 
          Beberapa kekurangan  terapi psikoanalisis adalah sebagai berikut:
  1. Pendekatan ini menghabiskan waktu dan biaya yang banyak.
  2. Pendekatan ini tidak terlalu berguna bagi konseling lansia atau bahkan sekelompok yang bervariasi.
  3. Di luar harapan Freud, pendekatan ini telah diklaim secara eksklusif oleh para psikiater.
  4. Pendekatan ini berdasarkan pada banyak konsep yang tidak mudah dipahami atau dikomunikasikan.
  5. Pendekatan ini membutuhkan ketekunan. 
          Beberapa kelebihan terapi psikoanalisis adalah sebagai berikut:
  1. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya seksualitas dan alam tidak sadar dalam tingkah laku manusia.
  2. Pendekatan ini memberikan sumbangan pada penelitian-penelitian empiris; bersifat heuristik.
  3. Pendekatan ini menyediakan dasar teoritis yang mendu
  4. kung sejumlah instrumen diagnostik.
  5. Pendekatan ini tampaknya efektif bagi mereka yang menderita berbagai macam gangguan, termasuk histeria.
  6. Pendekatan ini menekankan pentingnya tahap perkembangan pertumbuhan.
       Sumber     :
  • http://www.psychologymania.com/2011/09/mazhab-dan-aliran-dalam-psikologi.html 
  • Davison, c. Gerald. 2010. Psikologi Abnormal. Jakarta: Rajawali pers 
  • Modul Psikologi Konseling. 2011
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar